Kedutaan Besar Republik Indonesia - Pretoria

Ekonomi Afrika Selatan dan

Potensi Peningkatan Perdagangan dengan Indonesia

 

 

Pendahuluan

Ekonomi Dalam Negeri

Perdagangan Luar Negeri

Hubungan Bilateral Indonesia – Afrika Selatan

Strategi Penetrasi Pasar

Hambatan dan Tantangan

 

 

 

Pendahuluan

 

1.      Afrika Selatan (Afsel) merupakan ekonomi terbesar di benua Afrika dengan GDP sebesar 25 persen dari total GDP Afrika.  Dari total produksi benua Afrika, Afsel menghasilkan 40 persen industri manufaktur, 45 persen industri pertambangan dan 50 persen listrik.   Ekonomi Afrika Selatan diikuti dengan Alger, Nigeria, Mesir dan Maroko.  Dalam jajaran dunia, laporan IMF 2006 menempatkan Afrika Selatan sebagai ekonomi menengah dengan ranking ke-29 setelah Denmark dan sebelum Irlandia dan Argentina. 

 

         Beberapa Indikator Penting

 

GDP 2006                                : 255.155 miliar USD

GDP 2006 y-o-y            : naik 5 persen

GDP Kuartal I 2007      y-o-y    : naik 4.7 persen

GDP/kapita 2006                     : 5.383 ribu USD

Jumlah Penduduk 2007           : 47.4 juta orang

Jumlah Pengangguran   : 25.5 persen 

Inflasi     bulan Mei 2007          : 6.9 persen dibandingkan Mei 2006

Neraca Perdagangan     : - 17.885 miliar USD (defisit)

Defisit Perdagangan/GDP        : 6 persen                 

 

 

Back to the top

 

Ekonomi Dalam Negeri

 

2.      Pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan telah berlangsung selama 33 kuartal menandakan rekor pertumbuhan ekonomi yang terlama dicatat dalam sejarah Afrika Selatan.  Tiga tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi terjadi lebih cepat dengan rata-rata sebesar 5 persen.  Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Afsel hingga tahun 2010 dapat mencapai target pertumbuhan 6 persen per tahun. 

 

Back to the top

 

 

Perdagangan Luar Negeri

 

3.      Total nilai perdagangan luar negeri Afrika Selatan pada triwulan pertama tahun 2007 sebesar 241.597 miliar Rand (34.513 miliar USD) atau naik 40.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  Pada triwulan tersebut, ekspor tercatat sebesar 113.499 miliar Rand (16.214 miliar USD) dan impor sebesar 128.098 miliar Rand (18.299 miliar USD).  Sedangkan total perdagangan Afrika Selatan tahun 2006 adalah sebesar 861.568 miliar Rand (123.081 miliar USD) atau kenaikan sebanyak 26.13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  Tahun yang sama ekspor sebesar 396.528 miliar Rand atau naik 19.6 persen dan impor sebesar 465.040 miliar Rand atau naik 32.23 persen. 

 

 

4.      Adapun produk ekspor utama Afrika Selatan yaitu:

 

-     batu permata,

-     besi dan baja,

-     bahan bakar mineral,

-     perlengkapan industri nuklir,

-     kendaraan bermotor,

-     biji besi dan aluminium,

-     alat mesin elektronik dan

-     buah-buahan. 

 

5.      Sedangkan impor utama Afrika Selatan yaitu:

 

perlengkapan industri nuklir,

bahan bakar minyak, 

kendaraan bermotor, 

alat mesin elektronik,

suku cadang kategori khusus untuk kendaraan bermotor,

alat ukur dan lensa optik khusus,

produk-produk terbuat dari plastik,

obat-obatan,

batu permata, dan 

besi.

 

Hubungan Bilateral Indonesia – Afrika Selatan

 

6.      Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Afrika Selatan pada triwulan pertama tahun 2007 adalah sebesar 1.276 miliar Rand (182,28 juta USD) atau naik sebesar 54.19 persen dibandingkan periode yang tahun sebelumnya.  Ekspor Afrika Selatan ke Indonesia sebesar 390.575 juta Rand (55.79 juta USD) atau naik 5.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya (tabel 5).  Sedangkan ekspor Indonesia sebesar 885.947 juta Rand (126.56 juta USD) atau naik 17.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

7.      Nilai perdagangan Indonesia-Afrika Selatan tahun 2006 adalah 4.492 miliar Rand (641 juta USD) atau kenaikan sebesar 16.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia sebesar 3.005 miliar Rand (429 juta USD) atau naik 32.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya (tabel 6).  Pangsa pasar Indonesia Ekspor Indonesia tahun 2006 adalah sebesar 0.65 persen dari seluruh impor Afrika Selatan.

 

8.      Kegiatan perdagangan bilateral semenjak tahun 1992 hingga sekarang terus menerus meningkat. Semenjak tahun 1999 ekspor Indonesia ke Afrika Selatan mengalami surplus dibandingkan ekspor produk Afrika Selatan ke Indonesia.  Ekspor Afrika Selatan juga mengalami peningkatan walaupun tidak setinggi Indonesia.  Neraca perdagangan sejak tahun 1999 lebih besar dan lebih menguntungkan pihak Indonesia.  Pada tahun 2006 terjadi peningkatan ekspor Indonesia yang cukup besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

 

9.      Adapun ekspor utama Afrika Selatan ke Indonesia yaitu:

 

pulp of wood,

produk mineral,

basemetal,

produk tekstil,

alat mesin elektronik,

produk sayur-sayuran,

produk kimia,

produk plastik,

kendaraan bermotor dan

produk terbuat dari batu-batuan/ceramik.

 

10.    Produk ekspor Indonesia ke Afrika Selatan yaitu:

 

palm oil;

kendaraan bermotor,

produk terbuat dari plastik,

alat mesin elektronik,

pulp of wood,

produk tekstil,

produk terbuat dari batu, semen dan keramik,

suku cadang kategori khusus untuk kendaraan bermotor,

aneka produk manufaktur dan

produk kimia.

 

 

Back to the top

 

 

Strategi Penetrasi Pasar

 

11.    Berkat perkembangan ekonomi yang positif dan didukung dengan infrastruktur modern serta pengusaan teknologi, pasar Afrika Selatan mempunyai potensi yang cukup besar untuk menyerap peningkatan produk-produk ekspor Indonesia. 

 

12.    Sejak hadirnya pemerintahan demokratis pada tahun 1994, telah muncul kelas ekonomi menengah baru yang inovatif dan konsumtif.  Mereka umumnya berusaha di bidang jasa keuangan, konstruksi, properti, perhotelan, telekomunikasi dan bekerja pada perusahaan-perusahaan asing yang mempunyai perwakilan di Afsel. Mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan dan memiliki selera dan daya beli yang relatif tinggi.  Produk-produk buatan Indonesia sudah mulai dikenal oleh masyarakat namun perlu upaya-upaya yang lebih giat untuk memasarkannya.  Beberapa produk Indonesia sudah mulai dikenal karena mutunya yang baik.

 

13.    Dalam rangka kejuaraan sepak bola dunia 2010, Afrika Selatan tengah giat melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, antara lain pembangunan infrastruktur jalanan, stadion sepak bola, perbaikan pelabuhan udara dan laut, penambahan pembangkit energi listrik dan kereta api cepat Gautrain yang menghubungi Johannesburg dengan kota-kota sekelilingnya.  Peningkatan pembangunan tersebut diikuti dengan pembangunan dan konstruksi perhotelan, perkantoran dan perumahan oleh pihak swasta. 

 

14.    Dikaitkan dengan kejuaraan dunia sepak bola 2010, kebutuhan bahan bangunan dan tenaga kerja terampil serta profesional dirasakan semakin mendesak.  Di samping itu, kejuaraan 2010 membuka peluang untuk produk-produk suvenir, alat olahraga, dekorasi dan furniture hotel-hotel baru.

 

15.    Penetrasi pasar Afrika Selatan juga berarti peluang produk Indonesia untuk dikenal lebih luas di negara-negara Afrika bagian selatan lainnya.  Afrika Selatan memiliki letak yang strategis di benua Afrika yang sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk untuk kawasan Afrika bagian selatan, yaitu Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Anggola, Zambia dan Malawi.  Banyak perusahaan multi nasional dan lembaga keuangan internasional memiliki kantor perwakilan di Afrika Selatan untuk melancarkan kegiatan mereka di benua ini. 

 

16.    Peluang khusus, yaitu terdapat sekitar 1.5 juta warga negara Afrika Selatan keturunan Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cape Malay.  Mereka umumnya tertarik untuk menggunakan produk buatan Indonesia.  Kesempatan ini dapat dimanfaatkan melalui Cape Malay untuk show-case produk-produk Indonesia.

 

17.    Upaya mendekatkan diri dan penetrasi pasar juga bisa dilakukan melalui kehadiran pada pameran-pameran internasional dan kunjungan delegasi dagang ke Afrika Selatan.  Dari pengalaman beberapa kali misi pameran Indonesia ke Afrika Selatan, kiranya kunjungan misi dagang berikutnya lebih ditekankan pada pertemuan dan kegiatan temu usaha dengan para wholesalers atau kelompok usaha untuk memperluas peluang bisnis di antara kedua negara.

 

 

Back to the top

 

 

Hambatan dan Tantangan

 

18.    Hambatan eksternal bagi masuknya produk Indonesia adalah kurangnya pemahaman kedua belah pihak akan potensi hubungan perdagangan dan investasi yang ada antara Afrika Selatan dengan Indonesia.  Masyarakat Afsel masih banyak yang miskin dan lebih mementingkan harga murah ketimbang kualitas.  Sebaliknya masyarakat kelompok penghasilan menengah ke atas sudah mulai melirik produk-produk yang bermutu dengan corak dan kemasan yang modern. 

 

19.    Hambatan berikutnya adalah kecenderungan Pemerintah Afrika Selatan untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk-produk impor. Pemerintah Afrika Selatan mulai tahun 2007 memberikan kuota impor bagi produk-produk garmen asal China.  Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali industri tekstil dan garmen dalam negeri yang telah berhenti produksi akibat masuknya impor garmen murah dari China.

 

20.    Kebanyakan produk buatan Indonesia di pasar Afrika Selatan mengalami persaingan yang cukup ketat dengan hadirnya produk-produk serupa berasal dari China, Malaysia, Singapura, Thailand dan India. 

 

         Hambatan internal yang datang dari pihak Indonesia sendiri, yaitu kualitas produk yang kerapkali tidak sesuai dengan pesanan.  Demikian juga kerap terjadi keterlambatan pengiriman dan pemutusan kontrak sepihak oleh pengusaha Indonesia.  Hambatan lainnya adalah masalah komunikasi dan pengusaha Indonesia belum banyak memanfaatkan komunikasi e-mail dan showcase produk mereka melalui internet.

 

21.    Untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, pemerintah kedua negara telah membentuk Joint Trade Committee pada tanggal 23 Mei 2006 yang tugasnya adalah membahas dan meniadakan hambatan dan tantangan dalam hubungan perdagangan bilateral serta mencari peluang-peluang baru.  Untuk mefasilitasi perdagangan,  Bank Mandiri Indonesia dan Standard Bank South Africa telah menandatangani kerjasama MoU perbankan. Hal ini berarti pembayaran langsung transaksi perdagangan sudah bisa dilakukan.  Bank Mandiri juga melakukan kerjasama yang sama dengan First National Bank dan ABSA.

 

22.    Dari uraian tersebut di atas terlihat bahwa pasar Afrika Selatan memberikan peluang yang cukup besar untuk meningkatnya masuk produk-produk buatan Indonesia.  Peluang tersebut juga dilirik oleh negara-negara pesaing Indonesia lainnya.  Peningkatan ekspor Indonesia ke Afrika Selatan merupakan perkembangan yang positif dan perlu dipertahankan dengan lebih giat melakukan upaya-upaya terobosan.  Pihak konsumer Afrika Selatan masih melihat negara-negara produser besar seperti Jepang, China, Korea Selatan, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan India. 

 

23.    Produk Indonesia yang sudah berada di pasar Afsel berpeluang besar untuk meningkat karena pangsa pasar yang diserap oleh produk-produk Indonesia masih relatif sangat kecil.  Selain itu, masih banyak produk-produk Indonesia yang belum dikenal di pasar seperti medicinal herbs, essential oils, jewelry, produk makanan, rempah-rempah, produk makanan, minuman dan alat-alat kesehatan.

 

24.    Faktor hambatan yang kelihatannya lebih menonjol dalam upaya penetrasi pasar Afrika Selatan adalah pemahaman yang relatif belum baik atas potensi perdagangan bilateral Indonesia – Afrika Selatan.  Di pihak Indonesia, Afrika Selatan cenderung dipersepsikan sebagaimana negara Afrika lainnya yang belum berkembang dan miskin.  Perlu lebih banyak pengusaha-pengusaha Indonesia yang datang melihat langsung potensi dan peluang pasar di Afrika Selatan.  Sebaliknya,  pengusaha Afrika Selatan sudah mulai mengenal Indonesia sebagai destinasi turis internasional dan tempat sourcing untuk berbagai kebutuhan pasar dalam negeri.  Kunjungan turis maupun pelaku bisnis ke Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. 

 

25.    Business-traveler ke Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.  KBRI mencatat ada cukup banyak orang yang melakukan kunjungan bisnis ke Indonesia beberapa kali dalam setahun.

 

 

Back to the top

 

POTENSI PASAR AFRIKA SELATAN

 

Halaman Depan

Hubungi Kami

English

 

TENTANG KBRI PRETORIA

KEKONSULERAN

INFO KEWARGANEGARAAN

INDONESIA—AFRIKA SELATAN

POTENSI PASAR AFRIKA

SELATAN

GALERI FOTO

DHARMA WANITA PERSATUAN